Kehamilan

Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan

Angka kematian ibu merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan disuatu negara.

Target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari 70, atau tidak ada negara yang memiliki rasio kematian ibu tidak lebih dari 140 per 100.000 kelahiran hidup, mengurangi kematian neonatal dan balita masing-masing menjadi 12 dan 25 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.

Data profil kesehatan Indonesia, di Indonesia Jumlah kematian Ibu tahun 2023 adalah 4.482, mengalami kenaikan dari tahun 2022 yaitu sebesar 3572.

Penyebab kematian ibu terbanyak pada tahun 2023 adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 412 kasus, perdarahan obstetrik sebanyak 360 kasus dan komplikasi obstetrik lain sebanyak 204 kasus, infeksi 86 kasus, komplikasi abortus 45 kasus,  komplikasi manajemen yang tidak terantisipasi 43, komplikasi non obstetrik 19 kasus, dan lain-lain 2825 kasus.1

Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran menderita berbagai kondisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan berkualitas saat lahir atau kurangnya perawatan dan pengobatan terampil segera setelah lahir dan pada hari-hari pertama kehidupan. Kelahiran prematur, komplikasi terkait seperti asfiksia atau kurangnya pernapasan saat lahir, infeksi, dan cacat lahir menyebabkan sebagian besar kematian neonatal.2

Deteksi dini risiko maternal dan neonatal sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Deteksi dini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, ibu hamil sendiri, kader maupun masyarakat. Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui apakah dirinya berisiko tinggi atau tidak sangat membantu dalam melakukan deteksi dini sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

Tinggalkan Balasan