Tips Menjalani Kehamilan Sehat Dan Persalinan

Masa kehamilan adalah masa keemasan, masa kebahagiaan menunggu buah hati lahir. Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin menjadi perhatian dan harus dijaga oleh ibu, suami dan keluarga. Dukungan dari suami dan keluarga serta masyarakat sangat dibutuhkan Ibu hamil dalam menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.

Beberapa tips bermanfaat bagi Ibu hamil:

  1. Periksa kehamilan minimal 6 kali selama hamil di fasilitas kesehatan atau puskesmas, 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, 3 kali pada trimester ketiga
  2. Makan dengan porsi lebih banyak atau lebih sering daripada sebelum hamil
  3. Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/ Multivitamin setiap hari selama kehamilan dengan air putih, vitamin C, buah. Ibu jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu karena akan menghambat penyerapan
  4. Kenali dan cek tanda bahaya
  5. Batasi konsumsi garam paling banyak 1 sendok teh/hari
  6. Cukup minum,yaitu minum air putih 8 – 12 gelas per hari
  7. Menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan dengan sabun, mandi, keramas, gosok gigi, menggunakan pakaian dalam berbahan katun
  8. Istirahat cukup malam 6-7 jam dan siang 1-2 jam
  9. Melaksanakan latihan fisik seperti senam hamil, jalan kaki, berenang, yoga prenatal, dan pilates ringan. Senam hamil dan yoga secara rutin boleh dilakukan. Secara umum, senam hamil dan yoga yang disarankan adalah 150 menit per pekan. Durasi tersebut bisa dibagi rutin selama 30 menit selama lima kali dalam sepekan atau 20-30 menit setiap hari.
  10. Merangsang perkembangan janin dengan mengusap perut, mengajak bicara dan bercanda dengan janin
  11. Hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati dan dalam kondisi kehamilan sehat
  12. Mengikuti kelas ibu hamil
  13. Mencari informasi kesehatan tentang kehamilan, persiapan melahirkan, persiapan masa setelah melahirkan (nifas), cara merawat bayi, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif dan pemberian makan pada bayi
  14. Menjaga kesehatan mental dari cemas, takut, depresi saat hamil

Selain tips diatas, beberapa hal yang harus dihindari ibu hamil seperti:

  1. Aktivitas berat yang membuat ibu kelelahan
  2. Jongkok lebih dari 90 derajat,
  3. membungkuk tanpa pegangan,
  4. Mengejan
  5. Tidur terlentang lebih dari 10 menit karena akan menghambat aliran Oksigen ke bayi
  6. Minum obat bebas tanpa resep dokter
  7. Minum alkohol, obat-obatan narkotika, merokok atau terpapar rokok

PERENCANAAN PERSALINAN

Setelah 9 bulan menjalani masa kehamilan, maka proses selanjutnya adalah masa persalinan. Ibu hamil akan melahirkan antara usia kehamilan 37-40 minggu. Jika lebih atau kurang dari waktu tersebut maka segera periksa ke bidan, puskesmas atau rumah sakit.
Persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi adalah proses perencanaan persalinan normal dan mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika terjadi keadaan darurat. Hal ini bertujuan untuk mengatasi keterlambatan dengan memberdayakan perempuan, keluarganya, dan masyarakat untuk meningkatkan perencanaan persalinan dan mengambil tindakan jika terjadi keadaan darurat.

Persiapan apa saja yang harus disiapkan menghadapi masa persalinan?

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang memerlukan dukungan keterlibatan keluarga, kader, masyarakat, serta petugas kesehatan.

1. Taksiran persalinan
Taksiran persalinan sangat penting karena merupakan penentu usia kehamilan. Prediksi taksiran persalinan yang akurat secara nyata bermanfaat bagi ibu dan keluarga
2. Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah menentukan untuk persalinan ditolong oleh petugas kesehatan. Ibu atau keluarga dapat memilih tenaga kesehatan terlatih sesuai dengan kepercayaan ibu tersebut. Misalnya ibu memilih yang akan menolong persalinannya adalah bidan atau dengan dokter spesialis.
3. Tempat persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah merencanakan tempat persalinan untuk ibu difasilitas kesehatan. Ibu dapat memilih tempat persalinannya di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik bersalin, Bidan Praktek Swasta atau di rumahnya sendiri asalkan tempatnya dapat memenuhi syarat.
4. Pendamping persalinan, Keluarga atau kerabat dekat ibu dapat ikut mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar keluarga dapat memberi dukungan moril pada ibu saat bersalin.
5. Transportasi/ ambulan desa, Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu diperlukan. Suami, keluarga dan masyarakat bekerjasama dalam membantu ibu hamail sampai pada tempat pelayanan kesehatan, serta pada saat adanya rujukan. Ibu harus mendapatkan pelayanan tepat, cepat bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
6. Calon pendonor darah, upaya tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat untuk membantu ibu hamil dalam mengantisipasi terjadinya komplikasi (perdarahan) pada saat persalinan. Sehingga ibu hamil sudah mempunyai calon pendonor darah sesuai dengan golongan darah ibu, untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan maupun persalinan.
7. Dana, merupakan upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang bisa diuangkan sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan desa atau pihak yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk biaya persalinan. Besar simpanan atau nominal, tergantung dari perkiraan biaya persalinan normal atau sesuai dengan kesepakatan.
8. KB pasca persalinan merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur kehamilan melalui penggunaan alat / obat kontrasepsi setelah melahirkan. Konseling tentang KB dimulai saat kunjungan asuhan antenatal ke fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

Deteksi Dini Kegawatdaruratan

Ibu hamil harus segera menghubungi tenaga kesehatan atau kader kesehatan jika ibu hamil merasakan atau mengalami hal dibawah ini:

Trimester 1

a. Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan:
· Mual muntah yang berlebihan
· Dehidrasi
· Penurunan berat badan
· Kelelahan
· Pusing dan sakit kepala
· Jantung berdebar
· Nafas bau keton
· Perubahan suasana hati
b. Keguguran, ditandai dengan:
Perdarahan, nyeri perut atau kram, keluarnya cairan
atau gumpalan darah dari vagina
c. pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan
d. Demam tinggi
e. Pada saat kencing, merasakan gatal, panas, keluar
keputihan yang berbau
f. Mengalami gangguan tidur
g. Cemas yang berlebihan
h. Diare yang hebat
i. Nyeri pada daerah dada

2. Trimester II
a. Nyeri perut bagian bawah yang sangat hebat
b. Keputihan berbau, gatal, ada rasa panas pada genitalia
c. Lemah letih lesu
d. Peningkatan tekanan darah
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Pertumbuhan janin yang terhambat
g. Pusing menetap yang tidak berkurang jika digunakan untuk istirahat
h. Pandangan kabur
i. Demam tinggi
j. Perdarahan dari jalan lahir
3. Trimester III
a. Gerakan bayi tidak terasa atau kurang dari 10 kali dalam 12 jam
b. Mengeluarkan cairan dari jalan lahir, merembes ataupun ngepyoh, tetapi tidak merasakan kontraksi atau mules pada uterus
c. Perdarahan hebat
d. Nyeri perut hebat
e. Pusing sakit kepala hebat
f. Ibu gelisah, cemas berlebihan

Ketidaknyamanan Alamiah yang terjadi pada Masa Kehamilan

Masa kehamilan
1. Pengertian 
   Masa kehamilan adalah periode penting dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan awal dari kehidupan baru. Masa kehamilan adalah periode waktu ketika seorang wanita terdapat janin di dalam rahimnya, dimulai dari pembuahan hingga kelahiran, sekitar 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
2. Keluhan yamg sering dialami
   a. Trimester 1 (usia kehamilan 1-3 bulan)
      1) Mual muntah
      2) Air liur berlebih
      3) Pusing
      4) Mudah lelah
      5) Rasa terbakar pada dada (Heart burn)
      6) Sering Buang Air Kecil
      7) Konstipasi
      8) Keluhan psikis seperti:
         a) Sedih
         b) Cemas
         c) Senang
         d) Libido menurun
   b. Trimester 2 (usia kehamilan 4-6 bulan)
      1) Pusing
      2) Sering berkemih
      3) Nyeri perut bagian bawah
      4) Nyeri punggung
      5) Flek kecoklatan pada wajah
      6) Pengeluaran keputihan dari jalan lahir
      7) Konstipasi
  c. Trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan)
      1) Sering berkemih
      2) Timbul varises dan wasir
      3) Sesak nafas
      4) Bengkak atau kram kaki
      5) Gangguan tidur dan mudah lelah
      6) Nyeri perut bagian bawah
      7) Rasa panas pada perut atau pada dada.

 

Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan

Angka kematian ibu merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan disuatu negara.

Target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari 70, atau tidak ada negara yang memiliki rasio kematian ibu tidak lebih dari 140 per 100.000 kelahiran hidup, mengurangi kematian neonatal dan balita masing-masing menjadi 12 dan 25 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.

Data profil kesehatan Indonesia, di Indonesia Jumlah kematian Ibu tahun 2023 adalah 4.482, mengalami kenaikan dari tahun 2022 yaitu sebesar 3572.

Penyebab kematian ibu terbanyak pada tahun 2023 adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 412 kasus, perdarahan obstetrik sebanyak 360 kasus dan komplikasi obstetrik lain sebanyak 204 kasus, infeksi 86 kasus, komplikasi abortus 45 kasus,  komplikasi manajemen yang tidak terantisipasi 43, komplikasi non obstetrik 19 kasus, dan lain-lain 2825 kasus.1

Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran menderita berbagai kondisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan berkualitas saat lahir atau kurangnya perawatan dan pengobatan terampil segera setelah lahir dan pada hari-hari pertama kehidupan. Kelahiran prematur, komplikasi terkait seperti asfiksia atau kurangnya pernapasan saat lahir, infeksi, dan cacat lahir menyebabkan sebagian besar kematian neonatal.2

Deteksi dini risiko maternal dan neonatal sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Deteksi dini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, ibu hamil sendiri, kader maupun masyarakat. Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui apakah dirinya berisiko tinggi atau tidak sangat membantu dalam melakukan deteksi dini sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.

Manfaat Senam Hamil

BOOKLET SENAM HAMIL_opt_compressed (1)

Moms.. yuks rutin senam hamil

Senam hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan dan nifas yang lebih mudah. Senam hamil menunjukkan adanya perbedaan pada durasi, jenis persalinan dan mengurangi nyeri persalinan.

Manfaat   lain   dari   senam   hamil   yaitu dapat membentuk suatu pusat konsentrasi yang baru di dalam otak, sehingga sensasi nyeri selama persalinan dapat  disisihkan  dan  intensitasnya  berkurang. Bersamaan dengan itu dapat membuat tubuh menjadi relaks sehingga rahim dapat bekerja di bawah kondisi optimal, meningkatkan sirkulasi darah dari ibu ke janin, meningkatkan fleksibilitas meningkatkan ketahanan dan tingkat energy, menurunkan ketegangan otot sehingga memudahkan persalinan pervaginam.

Beberapa faktor yang mempengaruhi wanita hamil untuk melakukan senam antara lain pendidikan, pengetahuan dan keamanan. Karakteristik ibu hamil juga mempengaruhi latihan senam hamil seperti kelelahan, tidak adanya keinginan dan kurangnya informasi mengenai manfaat senam hamil. Adanya anggapan bahwa senam hamil memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan ibu dan bayinya sehingga dibutuhkan pemahaman dan informasi yang benar tentang senam hamil.

Kehamilan dengan Risiko Tinggi

Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung.

Beberapa  faktor yang mempengaruhi ibu hamil risiko tinggi yaitu seperti

  1. Primi muda (hamil pertama ) berusia kurang dari 16 tahun,
  2. Primipara (hamil pertama ) tua berusia lebih dari 35 tahun,
  3. Primipara sekunder dengan usia anak terkecil diatas 5 tahun,
  4. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm,
  5. Riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran),
  6. Pernah persalinan premature, lahir mati,
  7. Riwayat persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dan operasi sesar),
  8. Pre-eklamsia yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmhg, pusing menetap, pandangan kabur, bengkak pada kaki tangan bahkan seluruh tubuh
  9. Eklamsia yaitu kejang yang didahului dari pre eklampsi
  10. Kehamilan lebih bulan atau serotinus yaitu lebih dari 42 minggu,
  11. Kehamilan dengan pendarahan antepartum (saat hamil) ,
  12. Kehamilan dengan kelainan letak,
  13. Kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan.

Faktor penyebab resiko kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu dapat mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu dan bayi.

Moms dapat mendeteksi diri secara dini jika memiliki kondisi diatas. Lakukan Pemeriksaan kehamilan pada Bidan dan Dokter secara teratur. Segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami kegawatdaruratan ya Moms…

Semoga sehat selalu ya Moms…

Khasiat Jahe dapat Mengurangi Mual Muntah saat Hamil

Moms, Ternyata lebih dari separuh wanita hamil menderita mual dan muntah, yang biasanya dimulai pada minggu keempat dan hilang pada minggu ke-16 kehamilan. Mual dan muntah kehamilan atau Nousea and Vomiting in Pregnancy (NVP) merupakan komplikasi kehamilan paling umum yang terjadi hingga 85% ibu hamil.

Mual dan muntah merupakan masalah umum pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari sehingga sering disebut ‘morning sickness’. Namun  mual dan muntah bisa terjadi kapan saja sepanjang hari dan bisa menetap sepanjang hari.

Penyebab mual dan muntah pada kehamilan tidak diketahui, namun mungkin disebabkan oleh peningkatan konsentrasi human chorionic gonadotropin. Pada 1 dari 200 wanita, kondisi ini berkembang menjadi hiperemesis gravidarum, yang ditandai dengan mual dan muntah yang berkepanjangan dan parah, dehidrasi, dan penurunan berat badan.

Dapatkah minuman jahe mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil?

Mual muntah bisa diatasi secara non farmakologi. Secara non farmakologi adalah dengan melakukan tindakan pencegahan dan dengan pengobatan tradisional. Salah satu pengobatan tradisional adalah dengan meminum teh jahe, memakan permen jahe ataupun minum air rebusan jahe.

Jahe efektif dalam mengobati mual dan muntah. Penelitian di Kashan, Iran pada 279 wanita hamil menunjukkan bahwa total skor mual muntah berkurang 49% pada kelompok jahe dan 29% pada kelompok akupresur.

Selamat mencoba ya Moms

KECEMASAN IBU HAMIL

Apakah Bunda sering mengalami perasaan cemas saat hamil ?

Pada saat hamil terjadi perubahan baik fisik maupun psikis seperti rasa tidak nyaman, cemas, sedih dan kecewa.
Persalinan adalah proses yang alami bagi ibu hamil untuk menjalaninya, tetapi kadang ibu mengalami rasa khawatir dan takut dalam menghadapi proses persalinan. Jika perasaan cemas ini berkepanjangan, maka ibu bisa mengalami hilangnya kepercayaan diri dan terganggu aktivitasnya.

Kehamilan resiko tinggi terjadi pada 15-20% pada ibu hamil. Hal ini akan mempengaruhi ibu hamil mengalami kecemasan dan stress. Berdasarkan penelitian wanita dengan risiko tinggi mengalami kecemasan 5,2 kali lebih besar dibanding kehamilan risiko rendah.

Untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil risiko tinggi dapat dilakukan dengan:

  1. Persepsi positif dengan tenaga kesehatan
  2. Mengikuti dukungan pendidikan kesehatan dan psikologis pada masa kehamilan melalui kelas ibu hamil
  3. Mengikuti konseling dari bidan atau tenaga kesehatan
  4. membaca dan memahami informasi tentang risiko yang dialami
  5. Yoga untuk kehamilan
  6. Relaksasi dengan terapi musik, mendengarkan murrotal dan atau memperbanyak dzikir
  7. Akupressur dengan tangan, jari jemari, siku, jari jempol.

PERSALINAN, WAKTU YANG DITUNGGU BUNDA…

PERSALINAN

Masa-masa yang ditunggu ibu hamil nih Bun…

Persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan yaitu air ketuban, janin dan plasenta (ari-ari) dari rahim ke dunia luar.

Proses ini memerlukan waktu ya Bunda..

Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara 1 sampai 10 cm. lama pada ibu yang baru pertama melahirkan antara 12-14 jam, sedangkan yang sudah pernah melahirkan antara 6-8 jam.

Kala II yaitu pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan 10 cm sampai bayi lahir.

Kala III yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta, waktunya tidak lebih dari 30 menit.

Kala IV yaitu waktu observasi selama 2 jam setelah melahirkan

Saat proses persalinan, Bunda boleh memilih posisi yang bunda rasakan paling nyaman. Namun tidak boleh bersalin dengan posisi terlentang, karena risiko terjadi hambatan aliran Oksigen dari Bunda Ke janin. Selain itu kemungkinan akan terjadi Hipotensi (penurunan tekanan darah) karena posisi berbaring. Kondisi ini ditandai dengan mual, muntah, wajah pucat, lemas, keringat dingin, sulit bernafas.

Posisi yang dianjurkan yaitu

  1. posisi duduk atau setengah duduk, memberikan rasa nyaman bagi Ibu dan mudah beristirahat saat mengalami Kontraksi / mules
  2. berbaring miring, memberikan rasa nyaman bagi Ibu dan mudah beristirahat saat mengalami Kontraksi / mules, dan mencegah robekan jalan lahir
  3. Posisi tegak yaitu wanita berada di posisi berdiri dengan dirinya bersandar pada Kasur, kursi atau pasangan, mempercepat kala pengeluaran janin
  4. Posisi squatting yaitu pasien pasien jongkok saat kontraksi dan memulihkan diri saat relaksasi, mengurangi nyeri