Artikel & Berita Terkini
Medis dan Kesehatan
PERENCANAAN PERSALINAN
Setelah 9 bulan menjalani masa kehamilan, maka proses selanjutnya adalah masa persalinan. Ibu hamil akan melahirkan antara usia kehamilan 37-40 minggu. Jika lebih atau kurang dari waktu tersebut maka segera periksa ke bidan, puskesmas atau rumah sakit.
Persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi adalah proses perencanaan persalinan normal dan mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika terjadi keadaan darurat. Hal ini bertujuan untuk mengatasi keterlambatan dengan memberdayakan perempuan, keluarganya, dan masyarakat untuk meningkatkan perencanaan persalinan dan mengambil tindakan jika terjadi keadaan darurat.
Persiapan apa saja yang harus disiapkan menghadapi masa persalinan?
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang memerlukan dukungan keterlibatan keluarga, kader, masyarakat, serta petugas kesehatan.
1. Taksiran persalinan
Taksiran persalinan sangat penting karena merupakan penentu usia kehamilan. Prediksi taksiran persalinan yang akurat secara nyata bermanfaat bagi ibu dan keluarga
2. Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah menentukan untuk persalinan ditolong oleh petugas kesehatan. Ibu atau keluarga dapat memilih tenaga kesehatan terlatih sesuai dengan kepercayaan ibu tersebut. Misalnya ibu memilih yang akan menolong persalinannya adalah bidan atau dengan dokter spesialis.
3. Tempat persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah merencanakan tempat persalinan untuk ibu difasilitas kesehatan. Ibu dapat memilih tempat persalinannya di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik bersalin, Bidan Praktek Swasta atau di rumahnya sendiri asalkan tempatnya dapat memenuhi syarat.
4. Pendamping persalinan, Keluarga atau kerabat dekat ibu dapat ikut mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar keluarga dapat memberi dukungan moril pada ibu saat bersalin.
5. Transportasi/ ambulan desa, Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu diperlukan. Suami, keluarga dan masyarakat bekerjasama dalam membantu ibu hamail sampai pada tempat pelayanan kesehatan, serta pada saat adanya rujukan. Ibu harus mendapatkan pelayanan tepat, cepat bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
6. Calon pendonor darah, upaya tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat untuk membantu ibu hamil dalam mengantisipasi terjadinya komplikasi (perdarahan) pada saat persalinan. Sehingga ibu hamil sudah mempunyai calon pendonor darah sesuai dengan golongan darah ibu, untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan maupun persalinan.
7. Dana, merupakan upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang bisa diuangkan sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan desa atau pihak yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk biaya persalinan. Besar simpanan atau nominal, tergantung dari perkiraan biaya persalinan normal atau sesuai dengan kesepakatan.
8. KB pasca persalinan merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur kehamilan melalui penggunaan alat / obat kontrasepsi setelah melahirkan. Konseling tentang KB dimulai saat kunjungan asuhan antenatal ke fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
Deteksi Dini Kegawatdaruratan
Ibu hamil harus segera menghubungi tenaga kesehatan atau kader kesehatan jika ibu hamil merasakan atau mengalami hal dibawah ini:
Trimester 1
a. Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan:
· Mual muntah yang berlebihan
· Dehidrasi
· Penurunan berat badan
· Kelelahan
· Pusing dan sakit kepala
· Jantung berdebar
· Nafas bau keton
· Perubahan suasana hati
b. Keguguran, ditandai dengan:
Perdarahan, nyeri perut atau kram, keluarnya cairan
atau gumpalan darah dari vagina
c. pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan
d. Demam tinggi
e. Pada saat kencing, merasakan gatal, panas, keluar
keputihan yang berbau
f. Mengalami gangguan tidur
g. Cemas yang berlebihan
h. Diare yang hebat
i. Nyeri pada daerah dada
2. Trimester II
a. Nyeri perut bagian bawah yang sangat hebat
b. Keputihan berbau, gatal, ada rasa panas pada genitalia
c. Lemah letih lesu
d. Peningkatan tekanan darah
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Pertumbuhan janin yang terhambat
g. Pusing menetap yang tidak berkurang jika digunakan untuk istirahat
h. Pandangan kabur
i. Demam tinggi
j. Perdarahan dari jalan lahir
3. Trimester III
a. Gerakan bayi tidak terasa atau kurang dari 10 kali dalam 12 jam
b. Mengeluarkan cairan dari jalan lahir, merembes ataupun ngepyoh, tetapi tidak merasakan kontraksi atau mules pada uterus
c. Perdarahan hebat
d. Nyeri perut hebat
e. Pusing sakit kepala hebat
f. Ibu gelisah, cemas berlebihan
Kehamilan dengan Risiko Tinggi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung.
Beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil risiko tinggi yaitu seperti
- Primi muda (hamil pertama ) berusia kurang dari 16 tahun,
- Primipara (hamil pertama ) tua berusia lebih dari 35 tahun,
- Primipara sekunder dengan usia anak terkecil diatas 5 tahun,
- Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm,
- Riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran),
- Pernah persalinan premature, lahir mati,
- Riwayat persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dan operasi sesar),
- Pre-eklamsia yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmhg, pusing menetap, pandangan kabur, bengkak pada kaki tangan bahkan seluruh tubuh
- Eklamsia yaitu kejang yang didahului dari pre eklampsi
- Kehamilan lebih bulan atau serotinus yaitu lebih dari 42 minggu,
- Kehamilan dengan pendarahan antepartum (saat hamil) ,
- Kehamilan dengan kelainan letak,
- Kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan.
Faktor penyebab resiko kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu dapat mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu dan bayi.
Moms dapat mendeteksi diri secara dini jika memiliki kondisi diatas. Lakukan Pemeriksaan kehamilan pada Bidan dan Dokter secara teratur. Segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami kegawatdaruratan ya Moms…
Semoga sehat selalu ya Moms…
Khasiat Jahe dapat Mengurangi Mual Muntah saat Hamil
Moms, Ternyata lebih dari separuh wanita hamil menderita mual dan muntah, yang biasanya dimulai pada minggu keempat dan hilang pada minggu ke-16 kehamilan. Mual dan muntah kehamilan atau Nousea and Vomiting in Pregnancy (NVP) merupakan komplikasi kehamilan paling umum yang terjadi hingga 85% ibu hamil.
Mual dan muntah merupakan masalah umum pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari sehingga sering disebut ‘morning sickness’. Namun mual dan muntah bisa terjadi kapan saja sepanjang hari dan bisa menetap sepanjang hari.
Penyebab mual dan muntah pada kehamilan tidak diketahui, namun mungkin disebabkan oleh peningkatan konsentrasi human chorionic gonadotropin. Pada 1 dari 200 wanita, kondisi ini berkembang menjadi hiperemesis gravidarum, yang ditandai dengan mual dan muntah yang berkepanjangan dan parah, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
Dapatkah minuman jahe mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil?
Mual muntah bisa diatasi secara non farmakologi. Secara non farmakologi adalah dengan melakukan tindakan pencegahan dan dengan pengobatan tradisional. Salah satu pengobatan tradisional adalah dengan meminum teh jahe, memakan permen jahe ataupun minum air rebusan jahe.
Jahe efektif dalam mengobati mual dan muntah. Penelitian di Kashan, Iran pada 279 wanita hamil menunjukkan bahwa total skor mual muntah berkurang 49% pada kelompok jahe dan 29% pada kelompok akupresur.
Selamat mencoba ya Moms
Kewanitaan
Tips Menjalani Kehamilan Sehat Dan Persalinan
Masa kehamilan adalah masa keemasan, masa kebahagiaan menunggu buah hati lahir. Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin menjadi perhatian dan harus dijaga oleh ibu, suami dan keluarga. Dukungan dari suami dan keluarga serta masyarakat sangat dibutuhkan Ibu hamil dalam menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.
Beberapa tips bermanfaat bagi Ibu hamil:
- Periksa kehamilan minimal 6 kali selama hamil di fasilitas kesehatan atau puskesmas, 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, 3 kali pada trimester ketiga
- Makan dengan porsi lebih banyak atau lebih sering daripada sebelum hamil
- Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/ Multivitamin setiap hari selama kehamilan dengan air putih, vitamin C, buah. Ibu jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu karena akan menghambat penyerapan
- Kenali dan cek tanda bahaya
- Batasi konsumsi garam paling banyak 1 sendok teh/hari
- Cukup minum,yaitu minum air putih 8 – 12 gelas per hari
- Menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan dengan sabun, mandi, keramas, gosok gigi, menggunakan pakaian dalam berbahan katun
- Istirahat cukup malam 6-7 jam dan siang 1-2 jam
- Melaksanakan latihan fisik seperti senam hamil, jalan kaki, berenang, yoga prenatal, dan pilates ringan. Senam hamil dan yoga secara rutin boleh dilakukan. Secara umum, senam hamil dan yoga yang disarankan adalah 150 menit per pekan. Durasi tersebut bisa dibagi rutin selama 30 menit selama lima kali dalam sepekan atau 20-30 menit setiap hari.
- Merangsang perkembangan janin dengan mengusap perut, mengajak bicara dan bercanda dengan janin
- Hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati dan dalam kondisi kehamilan sehat
- Mengikuti kelas ibu hamil
- Mencari informasi kesehatan tentang kehamilan, persiapan melahirkan, persiapan masa setelah melahirkan (nifas), cara merawat bayi, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif dan pemberian makan pada bayi
- Menjaga kesehatan mental dari cemas, takut, depresi saat hamil
Selain tips diatas, beberapa hal yang harus dihindari ibu hamil seperti:
- Aktivitas berat yang membuat ibu kelelahan
- Jongkok lebih dari 90 derajat,
- membungkuk tanpa pegangan,
- Mengejan
- Tidur terlentang lebih dari 10 menit karena akan menghambat aliran Oksigen ke bayi
- Minum obat bebas tanpa resep dokter
- Minum alkohol, obat-obatan narkotika, merokok atau terpapar rokok
Ketidaknyamanan Alamiah yang terjadi pada Masa Kehamilan
Masa kehamilan 1. Pengertian Masa kehamilan adalah periode penting dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan awal dari kehidupan baru. Masa kehamilan adalah periode waktu ketika seorang wanita terdapat janin di dalam rahimnya, dimulai dari pembuahan hingga kelahiran, sekitar 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 2. Keluhan yamg sering dialami a. Trimester 1 (usia kehamilan 1-3 bulan) 1) Mual muntah 2) Air liur berlebih 3) Pusing 4) Mudah lelah 5) Rasa terbakar pada dada (Heart burn) 6) Sering Buang Air Kecil 7) Konstipasi 8) Keluhan psikis seperti: a) Sedih b) Cemas c) Senang d) Libido menurun b. Trimester 2 (usia kehamilan 4-6 bulan) 1) Pusing 2) Sering berkemih 3) Nyeri perut bagian bawah 4) Nyeri punggung 5) Flek kecoklatan pada wajah 6) Pengeluaran keputihan dari jalan lahir 7) Konstipasi c. Trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan) 1) Sering berkemih 2) Timbul varises dan wasir 3) Sesak nafas 4) Bengkak atau kram kaki 5) Gangguan tidur dan mudah lelah 6) Nyeri perut bagian bawah 7) Rasa panas pada perut atau pada dada.
Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan
Angka kematian ibu merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan disuatu negara.
Target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari 70, atau tidak ada negara yang memiliki rasio kematian ibu tidak lebih dari 140 per 100.000 kelahiran hidup, mengurangi kematian neonatal dan balita masing-masing menjadi 12 dan 25 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Data profil kesehatan Indonesia, di Indonesia Jumlah kematian Ibu tahun 2023 adalah 4.482, mengalami kenaikan dari tahun 2022 yaitu sebesar 3572.
Penyebab kematian ibu terbanyak pada tahun 2023 adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 412 kasus, perdarahan obstetrik sebanyak 360 kasus dan komplikasi obstetrik lain sebanyak 204 kasus, infeksi 86 kasus, komplikasi abortus 45 kasus, komplikasi manajemen yang tidak terantisipasi 43, komplikasi non obstetrik 19 kasus, dan lain-lain 2825 kasus.1
Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran menderita berbagai kondisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan berkualitas saat lahir atau kurangnya perawatan dan pengobatan terampil segera setelah lahir dan pada hari-hari pertama kehidupan. Kelahiran prematur, komplikasi terkait seperti asfiksia atau kurangnya pernapasan saat lahir, infeksi, dan cacat lahir menyebabkan sebagian besar kematian neonatal.2
Deteksi dini risiko maternal dan neonatal sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Deteksi dini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, ibu hamil sendiri, kader maupun masyarakat. Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui apakah dirinya berisiko tinggi atau tidak sangat membantu dalam melakukan deteksi dini sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Manfaat Senam Hamil
BOOKLET SENAM HAMIL_opt_compressed (1)
Moms.. yuks rutin senam hamil
Senam hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan dan nifas yang lebih mudah. Senam hamil menunjukkan adanya perbedaan pada durasi, jenis persalinan dan mengurangi nyeri persalinan.
Manfaat lain dari senam hamil yaitu dapat membentuk suatu pusat konsentrasi yang baru di dalam otak, sehingga sensasi nyeri selama persalinan dapat disisihkan dan intensitasnya berkurang. Bersamaan dengan itu dapat membuat tubuh menjadi relaks sehingga rahim dapat bekerja di bawah kondisi optimal, meningkatkan sirkulasi darah dari ibu ke janin, meningkatkan fleksibilitas meningkatkan ketahanan dan tingkat energy, menurunkan ketegangan otot sehingga memudahkan persalinan pervaginam.
Beberapa faktor yang mempengaruhi wanita hamil untuk melakukan senam antara lain pendidikan, pengetahuan dan keamanan. Karakteristik ibu hamil juga mempengaruhi latihan senam hamil seperti kelelahan, tidak adanya keinginan dan kurangnya informasi mengenai manfaat senam hamil. Adanya anggapan bahwa senam hamil memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan ibu dan bayinya sehingga dibutuhkan pemahaman dan informasi yang benar tentang senam hamil.
YUK, SIAPKAN PERSALINANNYA BUNDA…
Persiapan Persalinan
Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) merupakan kegiatan yang difasilitasi untuk meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi persalinan. Program perencanaan dan pencegahan komplikasi (P4K) dengan stiker menjadi salah satu kegiatan desa siaga.
Dalam buku KIA terdapat pesan bagi ibu hamil yang bertujuan memberikan informasi tentang persaiapan persalinan , yaitu
- Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan
- Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan
- Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan biaya lainnya
- Siapkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
- Untuk memperoleh kartu JKN , daftarkan diri anda ke kantor BPJS kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas Puskesmas
- Rencanakan melahirkan ditolong dokter atau bidan di puskesmas
- Siapkan KTP, kartu keluarga dan keperluan lainnya untuk ibu dan bayi yang akan dilahirkan
- Siapkan lebih dari 1 orang (4 orang) yang memiliki golongan darah yang sama dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan
- Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan
- Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam stiker P4K dan sudah ditempel di depan rumah ibu hamil.
Semoga dengan persiapan yang baik, maka persalinan Ibu dapat berlangsung dengan sehat, selamat ya Bunda…
KEHAMILAN RISIKO TINGGI
Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi
Kehamilan merupakan masa yang penting dalam kehidupan wanita karena ibu hamil mengalami pengalaman pada perubahan fisik, mental dan sosial. Kehamilan dengan risiko dapat menyebabkan perubahan pada suasana hati, masalah mental dan sosial, seperti gelisah, takut, hilang kendali, kecacatan , kemarahan dan kecemasan. Fokus utama pemeriksaan kehamilan adalah menemukan sejak awal risiko pada kehamilan untuk mencegah komplikasi saat persalinan. Kehamilan risiko tinggi adalah kondisi kehamilan yang terdapat potensi risiko pada ibu dan janin. Mengetahui dan penilaian terhadap risiko pada kehamilan adalah komponen kunci pada pemeriksaan kehamilan dan sebagai dasar dalam meningkatkan kesehatan pada ibu dan bayi.
Beberapa kondisi ibu hamil yang memiliki risiko yaitu
- Ibu yang Hamil pertama kali berusia kurang dari 20 tahun. Beberapa risiko yang mungkin timbul dari kehamilan remaja yaitu kemungkinan bayi lahir dengan berat yang rendah, lahir prematur (belum cukup bulan), anemia (kadar zat besi rendah), tekanan darah tinggi/ keracunan kehamilan (preeklamsi).
- Umur ibu lebih dari 35 tahun. Risiko yang sering terjadi adalah diabetes (kencing manis ) dalam kehamilan, meningkatnya operasi sesar, peningkatan induksi (percepatan) persalinan, posisi janin sungsang, hipertensi dalam kehamilan
- Ibu baru hamil setelah perkawinan selama 4 tahun
- Hamil dengan jarak lebih dari 5 tahun dari kehamilan sebelumnya. Jarak yang panjang dalam kehamilan dapat menyebabkan angka kesakitan ibu antara lain keracunan kehamilan (preeklamsi), demam saat persalinan, dan perdarahan nifas. Kondisi sistem reproduksi ibu kembali seperti wanita yang pertama kali melahirkan
- Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu kurang dari 2 tahun. Kondisi rahim belum pulih dari hamil sebelumnya, sehingga dapat menimbulkan masalah kehamilan dan persalinannya
- Terlalu banyak anak, 4 anak atau lebih. Kehamilan lebih dari tiga kali memiliki risiko jika tidak segera ditanggulangi , yaitu perdarahan, anak lahir dengan berat lahir yang rendah dan operasi sesar. Hal ini dikarenakan fungsi uterus semakin menurun dengan menuanya organ-organ ibu hamil dikarenakan usia.
- Tinggi badan Ibu kurang dari 145 cm. Diperkirakan terjadi risiko persalinan sulit, atau macet, dan tidak seimbangnya antara panggul ibu dan kepala janin.
- Pernah mengalami keguguran
- Pernah operasi sesar
- Riwayat persalinan dengan tindakan seperti vakum, plasenta dilahirkan secara manual, diberikan transfusi darah
- Ibu hamil dengan Kurang darah (anemia). Anemia pada kehamilan biasanya dikarenakan kekurangan zat besi, folat, vitamin A dan B12. Kondisi ini bisa menyebabkan keadaan lemah, menurunnya fungsi imun (ketahanan ), meningkatnya risiko penyakit jantung, dan bayi berat lahir rendah, dan mengarah ke resiko stunting pada anak-anak. Diagnosis didasarkan pada kadar HB kurang dari 11 gr/dl pada umur kehamilan 1-12 minggu dan lebih dari 28 minggu sampai 40 minggu, dan kurang dari 10,5 gr/dl pada usia kehamilan 13 minggu-28 minggu.
- Ibu hamil dengan Malaria. Infeksi malaria pada kehamilan bisa menyebabkan anemia pada ibu hamil, masalah pada plasenta, berat bayi lahir rendah, kesakitan dan kematian bayi
- Ibu hamil dengan TBC Paru. Penyakit ini ditandai dengan batuk berdahak 2-3 minggu atau lebih, dan dapat menular melalui udara ketika batuk, bersin. Pada kehamilan dapat menyebabkan anemia, gawat janin, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah
- Ibu hamil dengan Kencing Manis (diabetes). Kencing manis dalam kehamilan dapat menyebabkan risiko pada janin yaitu kelainan cacat bawaan janin, pertumbuhan janin berlebihan.
- Ibu hamil dengan Payah Jantung. Penyakit jantung dalam kehamilan bisa menyebabkan komplikasi pada organ hati, ginjal dan otak. Hal ini juga menyebabkan gagal jantung. Penyakit yang terkait yaitu diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, keracunan kehamilan.
- Ibu hamil dengan Penyakit menular seksual. Pemeriksaan penyakit menular seksual seperti HIV/ AIDS, sifilis, gonorrhe. Keadaan ini dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan penularan HIV dari ibu ke anak.
- Tekanan darah tinggi, kadang disertai bengkak pada muka, tangan, tungkai. Keadaan ini ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Risiko yang mungkin terjadi adalah serangan jantung, payah jantung dan ginjal. Janin mengalami hambatan transfer oksigen yang kurang, prematur, kematian bayi.
- Keracunan kehamilan/ preeklamsia terjadi dengan adanya kenaikan tekanan darah, bengkak dan pemeriksaan laboratorium terdapat protein pada urin. Jika keadaan ini disertai kejang ddisebut eklamsia.
- Hamil kembar 2 atau lebih. Kehamilan kembar dapat beresiko pada ibu seperti hipertensi, peningkatan biaya kesehatan, pada janin terjadi bayi dengan berat kecil pada usia kehamilannya.
- Hamil kembar air atau hidramnion. Air ketuban yang sangat banyak menyebabkan risiko pada ibu yaitu ketuban pecah sebelum waktunya, kelainan letak janin, perdarahan nifas, kencing manis, hipertensi dan infeksi saluran kemih.
- Bayi mati dalam kandungan. Kematian janin dalam kandungan menyebabkan komplikasi saat persalinan, hipertensi, diabetes, infeksi, kelainan bawaan sejak dalam kandungan, kehamilan lebih dari 40 minggu, dan plasenta mengalami masalah.
- Kehamilan lebih bulan. Kehamilan lebih bulan yaitu kehamilan melebihi 294 hari dari kehamilan. Risiko kehamilan lebih bulan ini yaitu peningkatan operasi sesar, perdarahan masa nifas, dan hambatan persalinan.
- Posisi janin dengan Letak sungsang. Pada kondisi ini bagian janin yang berada di bawah adalah bokong, dan yang di atas adalah kepala. Komplikasi pada janin yaitu kemungkinan tali pusat keluar terlebih dulu daripada janin, kematian janin, kepala macet saat persalinan, tidak bisa bernafas spontan. Sedang pada ibu kemungkinan terjadi peningkatan operasi sesar, robekan jalan lahir, infeksi rahim setelah persalinan.
- Letak lintang. Letak janin melintang yaitu panjang janin teraba melintang, tidak teraba bagian pada bagian bawah. Hal ini meningkatkan kejadian operasi sesar, ketuban pecah sebelum waktunya, kematian pada janin.
- Perdarahan dalam kehamilan. Perdarahan pada kehamilan muda mengarah pada kondisi hamil anggur, hamil di luar kandungan yang terganggu, Sedangkan sebelum 22 minggu dapat diperkirakan ke arah keguguran. Pada kehamilan lebih dari 22 minggu jika terjadi perdarahan tanpa rasa nyeri dapat terjadi keadaan plasenta yang menempel di bagian bawah rahim. Jika perdarahan disertai nyeri hebat, perut tegang kemungkinan terjadi pelepasan plasenta (ari-ari) sebelum waktunya.
Sex & Love
Tips Menjalani Kehamilan Sehat Dan Persalinan
Masa kehamilan adalah masa keemasan, masa kebahagiaan menunggu buah hati lahir. Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin menjadi perhatian dan harus dijaga oleh ibu, suami dan keluarga. Dukungan dari suami dan keluarga serta masyarakat sangat dibutuhkan Ibu hamil dalam menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.
Beberapa tips bermanfaat bagi Ibu hamil:
- Periksa kehamilan minimal 6 kali selama hamil di fasilitas kesehatan atau puskesmas, 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, 3 kali pada trimester ketiga
- Makan dengan porsi lebih banyak atau lebih sering daripada sebelum hamil
- Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/ Multivitamin setiap hari selama kehamilan dengan air putih, vitamin C, buah. Ibu jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu karena akan menghambat penyerapan
- Kenali dan cek tanda bahaya
- Batasi konsumsi garam paling banyak 1 sendok teh/hari
- Cukup minum,yaitu minum air putih 8 – 12 gelas per hari
- Menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan dengan sabun, mandi, keramas, gosok gigi, menggunakan pakaian dalam berbahan katun
- Istirahat cukup malam 6-7 jam dan siang 1-2 jam
- Melaksanakan latihan fisik seperti senam hamil, jalan kaki, berenang, yoga prenatal, dan pilates ringan. Senam hamil dan yoga secara rutin boleh dilakukan. Secara umum, senam hamil dan yoga yang disarankan adalah 150 menit per pekan. Durasi tersebut bisa dibagi rutin selama 30 menit selama lima kali dalam sepekan atau 20-30 menit setiap hari.
- Merangsang perkembangan janin dengan mengusap perut, mengajak bicara dan bercanda dengan janin
- Hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati dan dalam kondisi kehamilan sehat
- Mengikuti kelas ibu hamil
- Mencari informasi kesehatan tentang kehamilan, persiapan melahirkan, persiapan masa setelah melahirkan (nifas), cara merawat bayi, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif dan pemberian makan pada bayi
- Menjaga kesehatan mental dari cemas, takut, depresi saat hamil
Selain tips diatas, beberapa hal yang harus dihindari ibu hamil seperti:
- Aktivitas berat yang membuat ibu kelelahan
- Jongkok lebih dari 90 derajat,
- membungkuk tanpa pegangan,
- Mengejan
- Tidur terlentang lebih dari 10 menit karena akan menghambat aliran Oksigen ke bayi
- Minum obat bebas tanpa resep dokter
- Minum alkohol, obat-obatan narkotika, merokok atau terpapar rokok
PERENCANAAN PERSALINAN
Setelah 9 bulan menjalani masa kehamilan, maka proses selanjutnya adalah masa persalinan. Ibu hamil akan melahirkan antara usia kehamilan 37-40 minggu. Jika lebih atau kurang dari waktu tersebut maka segera periksa ke bidan, puskesmas atau rumah sakit.
Persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi adalah proses perencanaan persalinan normal dan mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika terjadi keadaan darurat. Hal ini bertujuan untuk mengatasi keterlambatan dengan memberdayakan perempuan, keluarganya, dan masyarakat untuk meningkatkan perencanaan persalinan dan mengambil tindakan jika terjadi keadaan darurat.
Persiapan apa saja yang harus disiapkan menghadapi masa persalinan?
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang memerlukan dukungan keterlibatan keluarga, kader, masyarakat, serta petugas kesehatan.
1. Taksiran persalinan
Taksiran persalinan sangat penting karena merupakan penentu usia kehamilan. Prediksi taksiran persalinan yang akurat secara nyata bermanfaat bagi ibu dan keluarga
2. Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah menentukan untuk persalinan ditolong oleh petugas kesehatan. Ibu atau keluarga dapat memilih tenaga kesehatan terlatih sesuai dengan kepercayaan ibu tersebut. Misalnya ibu memilih yang akan menolong persalinannya adalah bidan atau dengan dokter spesialis.
3. Tempat persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah merencanakan tempat persalinan untuk ibu difasilitas kesehatan. Ibu dapat memilih tempat persalinannya di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik bersalin, Bidan Praktek Swasta atau di rumahnya sendiri asalkan tempatnya dapat memenuhi syarat.
4. Pendamping persalinan, Keluarga atau kerabat dekat ibu dapat ikut mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar keluarga dapat memberi dukungan moril pada ibu saat bersalin.
5. Transportasi/ ambulan desa, Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu diperlukan. Suami, keluarga dan masyarakat bekerjasama dalam membantu ibu hamail sampai pada tempat pelayanan kesehatan, serta pada saat adanya rujukan. Ibu harus mendapatkan pelayanan tepat, cepat bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
6. Calon pendonor darah, upaya tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat untuk membantu ibu hamil dalam mengantisipasi terjadinya komplikasi (perdarahan) pada saat persalinan. Sehingga ibu hamil sudah mempunyai calon pendonor darah sesuai dengan golongan darah ibu, untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan maupun persalinan.
7. Dana, merupakan upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang bisa diuangkan sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan desa atau pihak yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk biaya persalinan. Besar simpanan atau nominal, tergantung dari perkiraan biaya persalinan normal atau sesuai dengan kesepakatan.
8. KB pasca persalinan merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur kehamilan melalui penggunaan alat / obat kontrasepsi setelah melahirkan. Konseling tentang KB dimulai saat kunjungan asuhan antenatal ke fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
Deteksi Dini Kegawatdaruratan
Ibu hamil harus segera menghubungi tenaga kesehatan atau kader kesehatan jika ibu hamil merasakan atau mengalami hal dibawah ini:
Trimester 1
a. Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan:
· Mual muntah yang berlebihan
· Dehidrasi
· Penurunan berat badan
· Kelelahan
· Pusing dan sakit kepala
· Jantung berdebar
· Nafas bau keton
· Perubahan suasana hati
b. Keguguran, ditandai dengan:
Perdarahan, nyeri perut atau kram, keluarnya cairan
atau gumpalan darah dari vagina
c. pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan
d. Demam tinggi
e. Pada saat kencing, merasakan gatal, panas, keluar
keputihan yang berbau
f. Mengalami gangguan tidur
g. Cemas yang berlebihan
h. Diare yang hebat
i. Nyeri pada daerah dada
2. Trimester II
a. Nyeri perut bagian bawah yang sangat hebat
b. Keputihan berbau, gatal, ada rasa panas pada genitalia
c. Lemah letih lesu
d. Peningkatan tekanan darah
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Pertumbuhan janin yang terhambat
g. Pusing menetap yang tidak berkurang jika digunakan untuk istirahat
h. Pandangan kabur
i. Demam tinggi
j. Perdarahan dari jalan lahir
3. Trimester III
a. Gerakan bayi tidak terasa atau kurang dari 10 kali dalam 12 jam
b. Mengeluarkan cairan dari jalan lahir, merembes ataupun ngepyoh, tetapi tidak merasakan kontraksi atau mules pada uterus
c. Perdarahan hebat
d. Nyeri perut hebat
e. Pusing sakit kepala hebat
f. Ibu gelisah, cemas berlebihan
Ketidaknyamanan Alamiah yang terjadi pada Masa Kehamilan
Masa kehamilan 1. Pengertian Masa kehamilan adalah periode penting dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan awal dari kehidupan baru. Masa kehamilan adalah periode waktu ketika seorang wanita terdapat janin di dalam rahimnya, dimulai dari pembuahan hingga kelahiran, sekitar 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 2. Keluhan yamg sering dialami a. Trimester 1 (usia kehamilan 1-3 bulan) 1) Mual muntah 2) Air liur berlebih 3) Pusing 4) Mudah lelah 5) Rasa terbakar pada dada (Heart burn) 6) Sering Buang Air Kecil 7) Konstipasi 8) Keluhan psikis seperti: a) Sedih b) Cemas c) Senang d) Libido menurun b. Trimester 2 (usia kehamilan 4-6 bulan) 1) Pusing 2) Sering berkemih 3) Nyeri perut bagian bawah 4) Nyeri punggung 5) Flek kecoklatan pada wajah 6) Pengeluaran keputihan dari jalan lahir 7) Konstipasi c. Trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan) 1) Sering berkemih 2) Timbul varises dan wasir 3) Sesak nafas 4) Bengkak atau kram kaki 5) Gangguan tidur dan mudah lelah 6) Nyeri perut bagian bawah 7) Rasa panas pada perut atau pada dada.
Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan
Angka kematian ibu merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan disuatu negara.
Target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari 70, atau tidak ada negara yang memiliki rasio kematian ibu tidak lebih dari 140 per 100.000 kelahiran hidup, mengurangi kematian neonatal dan balita masing-masing menjadi 12 dan 25 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Data profil kesehatan Indonesia, di Indonesia Jumlah kematian Ibu tahun 2023 adalah 4.482, mengalami kenaikan dari tahun 2022 yaitu sebesar 3572.
Penyebab kematian ibu terbanyak pada tahun 2023 adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 412 kasus, perdarahan obstetrik sebanyak 360 kasus dan komplikasi obstetrik lain sebanyak 204 kasus, infeksi 86 kasus, komplikasi abortus 45 kasus, komplikasi manajemen yang tidak terantisipasi 43, komplikasi non obstetrik 19 kasus, dan lain-lain 2825 kasus.1
Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran menderita berbagai kondisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan berkualitas saat lahir atau kurangnya perawatan dan pengobatan terampil segera setelah lahir dan pada hari-hari pertama kehidupan. Kelahiran prematur, komplikasi terkait seperti asfiksia atau kurangnya pernapasan saat lahir, infeksi, dan cacat lahir menyebabkan sebagian besar kematian neonatal.2
Deteksi dini risiko maternal dan neonatal sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Deteksi dini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, ibu hamil sendiri, kader maupun masyarakat. Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui apakah dirinya berisiko tinggi atau tidak sangat membantu dalam melakukan deteksi dini sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Manfaat Senam Hamil
BOOKLET SENAM HAMIL_opt_compressed (1)
Moms.. yuks rutin senam hamil
Senam hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan dan nifas yang lebih mudah. Senam hamil menunjukkan adanya perbedaan pada durasi, jenis persalinan dan mengurangi nyeri persalinan.
Manfaat lain dari senam hamil yaitu dapat membentuk suatu pusat konsentrasi yang baru di dalam otak, sehingga sensasi nyeri selama persalinan dapat disisihkan dan intensitasnya berkurang. Bersamaan dengan itu dapat membuat tubuh menjadi relaks sehingga rahim dapat bekerja di bawah kondisi optimal, meningkatkan sirkulasi darah dari ibu ke janin, meningkatkan fleksibilitas meningkatkan ketahanan dan tingkat energy, menurunkan ketegangan otot sehingga memudahkan persalinan pervaginam.
Beberapa faktor yang mempengaruhi wanita hamil untuk melakukan senam antara lain pendidikan, pengetahuan dan keamanan. Karakteristik ibu hamil juga mempengaruhi latihan senam hamil seperti kelelahan, tidak adanya keinginan dan kurangnya informasi mengenai manfaat senam hamil. Adanya anggapan bahwa senam hamil memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan ibu dan bayinya sehingga dibutuhkan pemahaman dan informasi yang benar tentang senam hamil.
Lifestyle
Tips Menjalani Kehamilan Sehat Dan Persalinan
Masa kehamilan adalah masa keemasan, masa kebahagiaan menunggu buah hati lahir. Kesehatan dan kesejahteraan ibu dan janin menjadi perhatian dan harus dijaga oleh ibu, suami dan keluarga. Dukungan dari suami dan keluarga serta masyarakat sangat dibutuhkan Ibu hamil dalam menjalani kehamilan yang sehat dan bahagia.
Beberapa tips bermanfaat bagi Ibu hamil:
- Periksa kehamilan minimal 6 kali selama hamil di fasilitas kesehatan atau puskesmas, 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, 3 kali pada trimester ketiga
- Makan dengan porsi lebih banyak atau lebih sering daripada sebelum hamil
- Minum Tablet Tambah Darah (TTD)/ Multivitamin setiap hari selama kehamilan dengan air putih, vitamin C, buah. Ibu jangan minum TTD bersama teh, kopi, susu karena akan menghambat penyerapan
- Kenali dan cek tanda bahaya
- Batasi konsumsi garam paling banyak 1 sendok teh/hari
- Cukup minum,yaitu minum air putih 8 – 12 gelas per hari
- Menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan dengan sabun, mandi, keramas, gosok gigi, menggunakan pakaian dalam berbahan katun
- Istirahat cukup malam 6-7 jam dan siang 1-2 jam
- Melaksanakan latihan fisik seperti senam hamil, jalan kaki, berenang, yoga prenatal, dan pilates ringan. Senam hamil dan yoga secara rutin boleh dilakukan. Secara umum, senam hamil dan yoga yang disarankan adalah 150 menit per pekan. Durasi tersebut bisa dibagi rutin selama 30 menit selama lima kali dalam sepekan atau 20-30 menit setiap hari.
- Merangsang perkembangan janin dengan mengusap perut, mengajak bicara dan bercanda dengan janin
- Hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati dan dalam kondisi kehamilan sehat
- Mengikuti kelas ibu hamil
- Mencari informasi kesehatan tentang kehamilan, persiapan melahirkan, persiapan masa setelah melahirkan (nifas), cara merawat bayi, inisiasi menyusu dini, ASI eksklusif dan pemberian makan pada bayi
- Menjaga kesehatan mental dari cemas, takut, depresi saat hamil
Selain tips diatas, beberapa hal yang harus dihindari ibu hamil seperti:
- Aktivitas berat yang membuat ibu kelelahan
- Jongkok lebih dari 90 derajat,
- membungkuk tanpa pegangan,
- Mengejan
- Tidur terlentang lebih dari 10 menit karena akan menghambat aliran Oksigen ke bayi
- Minum obat bebas tanpa resep dokter
- Minum alkohol, obat-obatan narkotika, merokok atau terpapar rokok
PERENCANAAN PERSALINAN
Setelah 9 bulan menjalani masa kehamilan, maka proses selanjutnya adalah masa persalinan. Ibu hamil akan melahirkan antara usia kehamilan 37-40 minggu. Jika lebih atau kurang dari waktu tersebut maka segera periksa ke bidan, puskesmas atau rumah sakit.
Persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi adalah proses perencanaan persalinan normal dan mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika terjadi keadaan darurat. Hal ini bertujuan untuk mengatasi keterlambatan dengan memberdayakan perempuan, keluarganya, dan masyarakat untuk meningkatkan perencanaan persalinan dan mengambil tindakan jika terjadi keadaan darurat.
Persiapan apa saja yang harus disiapkan menghadapi masa persalinan?
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang memerlukan dukungan keterlibatan keluarga, kader, masyarakat, serta petugas kesehatan.
1. Taksiran persalinan
Taksiran persalinan sangat penting karena merupakan penentu usia kehamilan. Prediksi taksiran persalinan yang akurat secara nyata bermanfaat bagi ibu dan keluarga
2. Penolong persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah menentukan untuk persalinan ditolong oleh petugas kesehatan. Ibu atau keluarga dapat memilih tenaga kesehatan terlatih sesuai dengan kepercayaan ibu tersebut. Misalnya ibu memilih yang akan menolong persalinannya adalah bidan atau dengan dokter spesialis.
3. Tempat persalinan, ibu, suami, keluarga sejak awal kehamilan sudah merencanakan tempat persalinan untuk ibu difasilitas kesehatan. Ibu dapat memilih tempat persalinannya di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik bersalin, Bidan Praktek Swasta atau di rumahnya sendiri asalkan tempatnya dapat memenuhi syarat.
4. Pendamping persalinan, Keluarga atau kerabat dekat ibu dapat ikut mendampingi ibu saat bersalin. Hal ini bertujuan agar keluarga dapat memberi dukungan moril pada ibu saat bersalin.
5. Transportasi/ ambulan desa, Mengupayakan dan mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu diperlukan. Suami, keluarga dan masyarakat bekerjasama dalam membantu ibu hamail sampai pada tempat pelayanan kesehatan, serta pada saat adanya rujukan. Ibu harus mendapatkan pelayanan tepat, cepat bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
6. Calon pendonor darah, upaya tenaga kesehatan, keluarga dan masyarakat untuk membantu ibu hamil dalam mengantisipasi terjadinya komplikasi (perdarahan) pada saat persalinan. Sehingga ibu hamil sudah mempunyai calon pendonor darah sesuai dengan golongan darah ibu, untuk mencegah terjadinya komplikasi pada kehamilan maupun persalinan.
7. Dana, merupakan upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang bisa diuangkan sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan desa atau pihak yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk biaya persalinan. Besar simpanan atau nominal, tergantung dari perkiraan biaya persalinan normal atau sesuai dengan kesepakatan.
8. KB pasca persalinan merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur kehamilan melalui penggunaan alat / obat kontrasepsi setelah melahirkan. Konseling tentang KB dimulai saat kunjungan asuhan antenatal ke fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
Deteksi Dini Kegawatdaruratan
Ibu hamil harus segera menghubungi tenaga kesehatan atau kader kesehatan jika ibu hamil merasakan atau mengalami hal dibawah ini:
Trimester 1
a. Hiperemesis gravidarum, ditandai dengan:
· Mual muntah yang berlebihan
· Dehidrasi
· Penurunan berat badan
· Kelelahan
· Pusing dan sakit kepala
· Jantung berdebar
· Nafas bau keton
· Perubahan suasana hati
b. Keguguran, ditandai dengan:
Perdarahan, nyeri perut atau kram, keluarnya cairan
atau gumpalan darah dari vagina
c. pembesaran rahim yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan
d. Demam tinggi
e. Pada saat kencing, merasakan gatal, panas, keluar
keputihan yang berbau
f. Mengalami gangguan tidur
g. Cemas yang berlebihan
h. Diare yang hebat
i. Nyeri pada daerah dada
2. Trimester II
a. Nyeri perut bagian bawah yang sangat hebat
b. Keputihan berbau, gatal, ada rasa panas pada genitalia
c. Lemah letih lesu
d. Peningkatan tekanan darah
e. Gerakan janin tidak terasa
f. Pertumbuhan janin yang terhambat
g. Pusing menetap yang tidak berkurang jika digunakan untuk istirahat
h. Pandangan kabur
i. Demam tinggi
j. Perdarahan dari jalan lahir
3. Trimester III
a. Gerakan bayi tidak terasa atau kurang dari 10 kali dalam 12 jam
b. Mengeluarkan cairan dari jalan lahir, merembes ataupun ngepyoh, tetapi tidak merasakan kontraksi atau mules pada uterus
c. Perdarahan hebat
d. Nyeri perut hebat
e. Pusing sakit kepala hebat
f. Ibu gelisah, cemas berlebihan
Ketidaknyamanan Alamiah yang terjadi pada Masa Kehamilan
Masa kehamilan 1. Pengertian Masa kehamilan adalah periode penting dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan awal dari kehidupan baru. Masa kehamilan adalah periode waktu ketika seorang wanita terdapat janin di dalam rahimnya, dimulai dari pembuahan hingga kelahiran, sekitar 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 2. Keluhan yamg sering dialami a. Trimester 1 (usia kehamilan 1-3 bulan) 1) Mual muntah 2) Air liur berlebih 3) Pusing 4) Mudah lelah 5) Rasa terbakar pada dada (Heart burn) 6) Sering Buang Air Kecil 7) Konstipasi 8) Keluhan psikis seperti: a) Sedih b) Cemas c) Senang d) Libido menurun b. Trimester 2 (usia kehamilan 4-6 bulan) 1) Pusing 2) Sering berkemih 3) Nyeri perut bagian bawah 4) Nyeri punggung 5) Flek kecoklatan pada wajah 6) Pengeluaran keputihan dari jalan lahir 7) Konstipasi c. Trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan) 1) Sering berkemih 2) Timbul varises dan wasir 3) Sesak nafas 4) Bengkak atau kram kaki 5) Gangguan tidur dan mudah lelah 6) Nyeri perut bagian bawah 7) Rasa panas pada perut atau pada dada.
Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan
Angka kematian ibu merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan disuatu negara.
Target Sustainable Development Goals (SDGs) adalah mengurangi rasio kematian ibu global menjadi kurang dari 70, atau tidak ada negara yang memiliki rasio kematian ibu tidak lebih dari 140 per 100.000 kelahiran hidup, mengurangi kematian neonatal dan balita masing-masing menjadi 12 dan 25 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Data profil kesehatan Indonesia, di Indonesia Jumlah kematian Ibu tahun 2023 adalah 4.482, mengalami kenaikan dari tahun 2022 yaitu sebesar 3572.
Penyebab kematian ibu terbanyak pada tahun 2023 adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 412 kasus, perdarahan obstetrik sebanyak 360 kasus dan komplikasi obstetrik lain sebanyak 204 kasus, infeksi 86 kasus, komplikasi abortus 45 kasus, komplikasi manajemen yang tidak terantisipasi 43, komplikasi non obstetrik 19 kasus, dan lain-lain 2825 kasus.1
Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran menderita berbagai kondisi dan penyakit yang terkait dengan kurangnya perawatan berkualitas saat lahir atau kurangnya perawatan dan pengobatan terampil segera setelah lahir dan pada hari-hari pertama kehidupan. Kelahiran prematur, komplikasi terkait seperti asfiksia atau kurangnya pernapasan saat lahir, infeksi, dan cacat lahir menyebabkan sebagian besar kematian neonatal.2
Deteksi dini risiko maternal dan neonatal sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu dan bayi. Deteksi dini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, ibu hamil sendiri, kader maupun masyarakat. Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui apakah dirinya berisiko tinggi atau tidak sangat membantu dalam melakukan deteksi dini sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Manfaat Senam Hamil
BOOKLET SENAM HAMIL_opt_compressed (1)
Moms.. yuks rutin senam hamil
Senam hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan dan nifas yang lebih mudah. Senam hamil menunjukkan adanya perbedaan pada durasi, jenis persalinan dan mengurangi nyeri persalinan.
Manfaat lain dari senam hamil yaitu dapat membentuk suatu pusat konsentrasi yang baru di dalam otak, sehingga sensasi nyeri selama persalinan dapat disisihkan dan intensitasnya berkurang. Bersamaan dengan itu dapat membuat tubuh menjadi relaks sehingga rahim dapat bekerja di bawah kondisi optimal, meningkatkan sirkulasi darah dari ibu ke janin, meningkatkan fleksibilitas meningkatkan ketahanan dan tingkat energy, menurunkan ketegangan otot sehingga memudahkan persalinan pervaginam.
Beberapa faktor yang mempengaruhi wanita hamil untuk melakukan senam antara lain pendidikan, pengetahuan dan keamanan. Karakteristik ibu hamil juga mempengaruhi latihan senam hamil seperti kelelahan, tidak adanya keinginan dan kurangnya informasi mengenai manfaat senam hamil. Adanya anggapan bahwa senam hamil memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan ibu dan bayinya sehingga dibutuhkan pemahaman dan informasi yang benar tentang senam hamil.