Senam hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil dan mempersiapkan tubuh untuk persalinan dan nifas yang lebih mudah. Senam hamil menunjukkan adanya perbedaan pada durasi, jenis persalinan dan mengurangi nyeri persalinan.
Manfaat lain dari senam hamil yaitu dapat membentuk suatu pusat konsentrasi yang baru di dalam otak, sehingga sensasi nyeri selama persalinan dapat disisihkan dan intensitasnya berkurang. Bersamaan dengan itu dapat membuat tubuh menjadi relaks sehingga rahim dapat bekerja di bawah kondisi optimal, meningkatkan sirkulasi darah dari ibu ke janin, meningkatkan fleksibilitas meningkatkan ketahanan dan tingkat energy, menurunkan ketegangan otot sehingga memudahkan persalinan pervaginam.
Beberapa faktor yang mempengaruhi wanita hamil untuk melakukan senam antara lain pendidikan, pengetahuan dan keamanan. Karakteristik ibu hamil juga mempengaruhi latihan senam hamil seperti kelelahan, tidak adanya keinginan dan kurangnya informasi mengenai manfaat senam hamil. Adanya anggapan bahwa senam hamil memiliki pengaruh negatif terhadap kesehatan ibu dan bayinya sehingga dibutuhkan pemahaman dan informasi yang benar tentang senam hamil.
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung.
Beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil risiko tinggi yaitu seperti
Primi muda (hamil pertama ) berusia kurang dari 16 tahun,
Primipara (hamil pertama ) tua berusia lebih dari 35 tahun,
Primipara sekunder dengan usia anak terkecil diatas 5 tahun,
Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm,
Riwayat kehamilan yang buruk (pernah keguguran),
Pernah persalinan premature, lahir mati,
Riwayat persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dan operasi sesar),
Pre-eklamsia yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmhg, pusing menetap, pandangan kabur, bengkak pada kaki tangan bahkan seluruh tubuh
Eklamsia yaitu kejang yang didahului dari pre eklampsi
Kehamilan lebih bulan atau serotinus yaitu lebih dari 42 minggu,
Kehamilan dengan pendarahan antepartum (saat hamil) ,
Kehamilan dengan kelainan letak,
Kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan.
Faktor penyebab resiko kehamilan apabila tidak segera ditangani pada ibu dapat mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu kematian ibu dan bayi.
Moms dapat mendeteksi diri secara dini jika memiliki kondisi diatas. Lakukan Pemeriksaan kehamilan pada Bidan dan Dokter secara teratur. Segera datang ke fasilitas kesehatan jika mengalami kegawatdaruratan ya Moms…
Moms, Ternyata lebih dari separuh wanita hamil menderita mual dan muntah, yang biasanya dimulai pada minggu keempat dan hilang pada minggu ke-16 kehamilan. Mual dan muntah kehamilan atau Nousea and Vomiting in Pregnancy (NVP) merupakan komplikasi kehamilan paling umum yang terjadi hingga 85% ibu hamil.
Mual dan muntah merupakan masalah umum pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pagi hari sehingga sering disebut ‘morning sickness’. Namun mual dan muntah bisa terjadi kapan saja sepanjang hari dan bisa menetap sepanjang hari.
Penyebab mual dan muntah pada kehamilan tidak diketahui, namun mungkin disebabkan oleh peningkatan konsentrasi human chorionic gonadotropin. Pada 1 dari 200 wanita, kondisi ini berkembang menjadi hiperemesis gravidarum, yang ditandai dengan mual dan muntah yang berkepanjangan dan parah, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
Dapatkah minuman jahe mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil?
Mual muntah bisa diatasi secara non farmakologi. Secara non farmakologi adalah dengan melakukan tindakan pencegahan dan dengan pengobatan tradisional. Salah satu pengobatan tradisional adalah dengan meminum teh jahe, memakan permen jahe ataupun minum air rebusan jahe.
Jahe efektif dalam mengobati mual dan muntah. Penelitian di Kashan, Iran pada 279 wanita hamil menunjukkan bahwa total skor mual muntah berkurang 49% pada kelompok jahe dan 29% pada kelompok akupresur.
Apakah Bunda sering mengalami perasaan cemas saat hamil ?
Pada saat hamil terjadi perubahan baik fisik maupun psikis seperti rasa tidak nyaman, cemas, sedih dan kecewa.
Persalinan adalah proses yang alami bagi ibu hamil untuk menjalaninya, tetapi kadang ibu mengalami rasa khawatir dan takut dalam menghadapi proses persalinan. Jika perasaan cemas ini berkepanjangan, maka ibu bisa mengalami hilangnya kepercayaan diri dan terganggu aktivitasnya.
Kehamilan resiko tinggi terjadi pada 15-20% pada ibu hamil. Hal ini akan mempengaruhi ibu hamil mengalami kecemasan dan stress. Berdasarkan penelitian wanita dengan risiko tinggi mengalami kecemasan 5,2 kali lebih besar dibanding kehamilan risiko rendah.
Untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil risiko tinggi dapat dilakukan dengan:
Persepsi positif dengan tenaga kesehatan
Mengikuti dukungan pendidikan kesehatan dan psikologis pada masa kehamilan melalui kelas ibu hamil
Mengikuti konseling dari bidan atau tenaga kesehatan
membaca dan memahami informasi tentang risiko yang dialami
Yoga untuk kehamilan
Relaksasi dengan terapi musik, mendengarkan murrotal dan atau memperbanyak dzikir
Akupressur dengan tangan, jari jemari, siku, jari jempol.
Persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan yaitu air ketuban, janin dan plasenta (ari-ari) dari rahim ke dunia luar.
Proses ini memerlukan waktu ya Bunda..
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara 1 sampai 10 cm. lama pada ibu yang baru pertama melahirkan antara 12-14 jam, sedangkan yang sudah pernah melahirkan antara 6-8 jam.
Kala II yaitu pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan 10 cm sampai bayi lahir.
Kala III yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran plasenta, waktunya tidak lebih dari 30 menit.
Kala IV yaitu waktu observasi selama 2 jam setelah melahirkan
Saat proses persalinan, Bunda boleh memilih posisi yang bunda rasakan paling nyaman. Namun tidak boleh bersalin dengan posisi terlentang, karena risiko terjadi hambatan aliran Oksigen dari Bunda Ke janin. Selain itu kemungkinan akan terjadi Hipotensi (penurunan tekanan darah) karena posisi berbaring. Kondisi ini ditandai dengan mual, muntah, wajah pucat, lemas, keringat dingin, sulit bernafas.
Posisi yang dianjurkan yaitu
posisi duduk atau setengah duduk, memberikan rasa nyaman bagi Ibu dan mudah beristirahat saat mengalami Kontraksi / mules
berbaring miring, memberikan rasa nyaman bagi Ibu dan mudah beristirahat saat mengalami Kontraksi / mules, dan mencegah robekan jalan lahir
Posisi tegak yaitu wanita berada di posisi berdiri dengan dirinya bersandar pada Kasur, kursi atau pasangan, mempercepat kala pengeluaran janin
Posisi squatting yaitu pasien pasien jongkok saat kontraksi dan memulihkan diri saat relaksasi, mengurangi nyeri